Menghargaikeberagaman suku, ras, dan antargolongan; 3. Masyarakat: Menggunakan hak tanpa memperhatikan kepentingan orang lain. Bergaul hanya dengan masyarkat sedaerah ; Tumpang tindih pelaksanaan hak dalam masyarakat. Terjadi konflik antar suku, ras, dan antargolongan ; Menggunakan hak dengan tidak merugikan orang lain.- Ceramah kultum Ramadhan singkat 2022 hari ke-11 bertema tentang indahnya toleransi dalam agama mengajarkan umatnya untuk menerapkan perilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah toleransi atau dalam bahasa Arab disebut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI diartikan sebagai keluasan atau tasamuh merupakan sikap akhlak terpuji dalam pergaulan, di mana terdapat rasa saling menghargai antara sesama manusia dalam batas-batas yang digariskan oleh agama Singkat Ramadhan 2022 Toleransi dalam pandangan Islam adalah sikap saling menghargai dan menghormati keyakinan dan agama orang lain, bukan menyamakan atau mencampuradukkan agama lain dengan keyakinan Islam itu sendiri. Terkait toleransi ini Allah SWT berfirman dalam surah Al-Kafirun ayat 6لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ࣖ Lakum diinukum waliyadiinArtinya "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”Ayat ini menjelaskan bahwa tidak ada tukar-menukar dengan pengikut agama lain dalam hal peribadahan kepada Tuhan. Wahai orang kafir, untukmu agamamu, yakni kemusyrikan yang kamu yakini, dan untukku agamaku yang telah Allah pilihkan untukku sehingga aku tidak akan berpaling ke agama lain. Inilah jalan terbaik dalam hal toleransi antar-umat beragama dalam urusan peribadatan kepada dalam surah Al-Bayyinah juga disebutkan tentang peringatan untuk melepaskan fanatisme yang merupakan musuh toleransi. Di mana selama orang-orang masih berpegang pada fanatisme apa pun, baik itu fanatisme agama, kesukuan, dan sebagainya, toleransi sukar Islam haruslah seiring dengan kebenaran. Jika toleransi itu menciderai nilai-nilai kebenaran, bertentangan dengan akidah dan keyakinan, nilai kemanusiaan, atau menzalimi kelompok lain, toleransi itu menjadi batal dan tak boleh menganjurkan umatnya untuk tidak memaksa seorang pun untuk memeluk agama Islam. Islam adalah agama yang jelas dan gamblang tentang semua ajaran dan bukti kebenarannya, sehingga tidak perlu memaksakan seseorang untuk masuk ke dalamnya. Orang yang mendapat hidayah, terbuka, lapang dadanya, dan terang mata hatinya pasti akan masuk Islam dengan bukti yang tafsir Ibnu Katsir, seperti dikutip laman FAI UM Surabaya, disebutkan "Dan barang siapa yang buta mata hatinya, tertutup penglihatan dan pendengarannya maka tidak layak baginya masuk Islam dengan paksa." Islam mengajarkan agar umat muslim berbuat baik kepada kaum kuffar selama mereka sama-sama berbuat baik dan tidak memusuhi umat Islam selama tidak melanggar ajaran dan ketentuan agama toleransi tentu sangat dianjurkan bagi umat yang beragama, apabila umat beragama tidak memiliki sikap tersebut, maka akan timbul diskriminasi kaum mayoritas terhadap kaum minoritas. Kaum yang dianggap kecil akan ditindas baik secara fisik maupun tercipta harmonisasi yang baik, toleransi yang harus kita lakukan, di antaranya Saling menghargai Saling menolong Menghormati orang lain pada saat melakukan ibadah Menghormati acara umat lain Tidak mengganggunya, tidak membuat kegaduhan dan berisik. Bisa menerima pendapat orang lain Menjaga Sopan Santun/etika Berteman dengan semua penganut agama tidak memilih-milih teman Dengan begitu, sikap toleransi antar umat beragama akan terjalin. Sehingga tidak akan terjadi perpecahan dan dapat mempererat hubungan sesama juga Kultum Ramadhan 2022 Hari ke-9 Memuliakan Bulan Suci Ramadan Kultum Ramadan 2022 Hari ke-7 Saatnya Jadi Pribadi yang Lebih Baik Kultum Ramadan 2022 Hari ke-10 Sedekah di Bulan Ramadhan - Kesehatan Penulis Dhita KoesnoEditor Addi M Idhom KultumRamadhan Singkat Tema 'Orang Lanjut Usia Wajibkah Berpuasa?' Profesor Abdul Samad mengatakan, Ini adalah contoh ceramah singkat tentang Tarawih atau sekte selama Ramadhan tentang apakah orang tua harus berpuasa. Damai, Rahmat dan Berkat Tuhan. Segala puji bagi Herbel yang setia. Dan dengan itu, kami mencari bantuan untuk Bani MengHORMATI ORANG LAIN لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيْرَنَا وَيَرْحَمْ صَغِيْرَنَا "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami." Orang yang paling pantas dihormati dan dihargai adalah orang yang paling banyak ilmu dan amal ibadahnya. Rasulullah bersabda إِنَّ اللهَ تعالى يَرْفَعُ بِهذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِيْنَ "Sesungguhnya Allah mengangkat beberapa kaum dengan kitab ini dan merendahkan yang lain."[1] Itulah standar mengutamakan dan memuliakan. Orang yang memiliki akhlak ihtiram menghormati orang lain menghormati ilmu dan pemiliknya, dan termasuk penghormatanmu terhadap ulama bahwa engkau merasakan wibawanya. Al-Bukhari meriwayatkan sesungguhnya Hudzaifah menyampaikan hadits tentang fitnah, lalu para tabi'in ingin bertanya kepadanya, mereka berkata "Karena wibawa Hudzaifah kami tidak mampu bertanya kepadanya…"[2] Sungguh seperti inilah keadaan para sahabat bersama Rasulullah r, pada suatu ketika mereka ingin bertanya kepada beliau r tentang orang yang menepati janjinya kepada Allah I, siapakah yang dimaksud dengannya dalam firman Allah I مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَاعَاهَدُوا اللهَ عَلَيْهِ فَمِنهُم مَّن قَضَى نَحْبَهُ Di antara orang-orang mu'min itu ada orang-orang yang menepati apa yang mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. QS. al-Ahzab 23 Mereka berkata kepada arab badawi yang jahil, "Tanyakanlah kepada beliau r tentang orang yang menepati janjinya kepada Allah I, siapakah dia? Rawi yang meriwayatkan berkata 'Mereka tidak berani menanyakannya, mereka menghormati dan membesarkannya r.'[3] Dan di dalam hadits sujud sahwi, sesungguhnya Rasulullah r shalat dua rekaat, bukan empat rekaat. Maka sebagian sahabat mengira bahwa shalat diqashar. Abu Hurairah t berkata 'Dalam jamaah adalah Abu Bakar t dan Umar t, keduanya merasa segan mempertanyakannya…"[4] Rasulullah r mendorong mereka agar selalu bertanya, beliau r bersabda 'Bertanyalah kepadaku' –maka mereka segan bertanya kepada beliau r.[5] Maka Allah I mengutus Jibril u dalam bentuk manusia untuk bertanya kepada beliau agar mereka belajar tentang agama mereka. Di antara tatakrama menghormati ulama adalah tidak berbicara bersama mereka dalam masalah-masalah yang langka. Rasulullah r melarang dari ghuluthat. Al-Auza'i berkata al-Ghluthat adalah masalah-masalah yang berat dan susah.[6] Dan disebutkan dalam hadits yang shahih لاَ تَعَلَّمُوْا الْعِلْمَ لِتُبَاهُوْا بِهِ الْعُلَمَاءَ أَوْ تُمَارُوْا بِهِ السُّفَهَاءَ وَلاَ لِتَجْتَرِؤُوْا بِهِ الْمَجَالِسَ, فَمَنْ فَعَلَ ذلِكَ فَالنَّاُر النَّارُ "Janganlah engkau menuntut ilmu bertujuan, berniat untuk mengalahkan para ulama atau membantah orang-orang bodoh dan jangan pula untuk berani di majelis. Maka barangsiapa yang melakukan hal itu maka api neraka, api neraka."[7] Maka hendaklah merasa takut orang-orang yang bertanya hanya untuk membantah atau untuk menguji, bukan untuk belajar. Maka sesungguhnya sifat umat Muhammad r adalah menghormati dan membesarkan ilmu dan pemiliknya. لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيْرَنَا وَيَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَيَعْرِف لِعَالِمِنَا حَقَّهُ "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami serta tidak mengenal hak orang alim dari kami."[8] Sebagaimana wajib menghormati orang alim, penuntut ilmu juga berhak mendapat penghormatan. Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan dalam hadits utusan dari Bani Qais, sesungguhnya Rasulullah r menempatkan mereka sebagai tamu kepada kaum Anshar …Maka tatkala di pagi hari, beliau bersabda, 'Bagaimana kalian melihat penghormatan saudara-saudara kalian dan jamuan mereka terhadap kalian? Mereka menjawab, 'Sebaik-baik saudara, mereka melembutkan tempat tidur kami dan membuat enak makanan kami, malam dan pagi hari mereka terus-menerus mengajarkan kepada kami Kitabullah al-Qur`an dan sunnah nabi kami.'[9] Dan yang lebih jelas dari itu, riwayat yang disebutkan dalam hadits Hasan سَيَأْتِبْكُمْ أَقْوَامٌ يَطْلُبُوْنَ الْعِلْمَ فَإِذاَ رَأَيْتُمُوْهُمْ فَقُوْلُوْا لَهُمْ مَرْحَبًا بِوَصِيَّةِ رَسُوْلِ اللهِ وَأَفْتُوْهُمْ 'Akan datang kepada kalian satu kaum yang menuntut ilmu. Maka bila kamu melihat mereka maka katakanlah kepada mereka Selamat datang dengan wasiat/pesan Rasulullah r, dan berikanlah fatwa kepada mereka.'[10] Maka hendaklah para ulama memberi pesan kebaikan kepada para santrinya, sesungguhnya hal itu menambah penghormatan dan penghargaan para murid santri kepada para guru dan pendidik mereka. Dan sesungguhnya yang sangat penting untuk diingat adalah menghormati orang-orang shalih dari generasi terdahulu. Maka di antara wasiat Umar t sebelum wafatnya 'Saya berpesan kepada khalifah sesudahku agar berbuat baik kepada kaum Muhajirin generasi pertama, agar ia mengetahui hak mereka dan menjaga kehormatan mereka, dan aku berpesan agar berbuat baik kepada kalangan Anshar –orang orang yang telah menyiapkan rumah dan iman- agar menerima kebaikan mereka dan memaafkan kesalahan mereka.'[11] Maka maafkanlah kesalahan orang-orang yang telah mendahuluimu di medan dakwah dan jihad, jagalah posisi mereka dan jangan engkau melupakan keutamaan mereka. Anas t meriwayatkan, sesungguhnya Jarir bin Abdullah t melayaninya –padahal usianya lebih tua darinya- karena Jarir t ini tidak pernah melupakan penghormatan kaum Anshar kepada Rasulullah r, ia berkata, 'Aku tidak menemukan seorangpun dari kalangan Anshar kecuali aku memuliakannya."[12] Dan Ahmad rahimahullah meriwayatkan sesungguhnya Rasulullah r bersabda di dalam khutbah ...وَإِنَّ اْلأَنْصَارَ عَيْبَتِي الَّتِي آوَيْتُ إِلَيْهَا, فَأَكْرِمُوْا كَرِيْمَهُمْ وَتَجَاوَزُوْا عَنْ مُسِيْئِهِمْ "Sesungguhnya kaum Anshar adalah orang khusus bagiku yang aku kembali kepadanya, maka muliakanlah yang mulia dari mereka dan maafkanlah yang bersalah dari mereka."[13] Dan ketika generasi penerus dari umat ini terdidik untuk memuliakan generasi terdahulu dalam kebaikan dan lebih dahulu dalam melayani Islam. saat itu meratalah kebaikan di antara beberapa generasi. Di antara gambaran penghormatan yang terpuji adalah yang muda memuliakan yang lebih tua usianya, atau lebih banyak keutamaannya dari padanya. Maka sesungguhnya Ibnu Umar t tatkala mengetahui jawaban pertanyaan Rasulullah r tentang pohon yang menyerupai seorang muslim, ia berkata, 'Aku ingin mengatakan bahwa ia adalah pohon kurma. Lalu aku melihat, ternyata aku adalah yang paling muda. Maka aku diam."[14] Dan dalam hadits shahih "Berkah bersama yang tua darimu".[15] Dan yang dimuliakan di tengah kaumnya tidak pantas diperlakukan kecuali dengan penghormatan. Disebutkan dalam hadits yang hasan إِذَا أَتَاكُمْ كَرِيْمُ قَوْمٍ فَأَكْرِمُوْهُ "Apabila datang kepadamu yang mulia dari suatu kaum maka muliakanlah dia."[16] Di antara kemuliaan orang yang beriman adalah menghormati orang yang telah berbuat baik kepadanya, sesungguhnya Rasulullah r tidak melupakan jasa sebagian kaum musyrik yang punya peran dalam melindungi diri dan dakwahnya r. Bahkan, bangsa arab di masa jahiliyah mempunyai budi pekerti yang terpuji, yaitu menghormati orang yang berbuat baik kepada mereka. Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki dari kaum musyrik yang bernama Urwah bin Mas'ud, tatkala Abu Bakar t bersikap kasar kepadanya dalam perdamaian Hudaibiyah, ia tidak menjawab sedikitpun, karena Abu Bakar t pernah berbuat baik kepadanya yang belum sempat dibalasnya. Karena itulah ia berkata 'Demi Allah yang diriku berada di tangan-Nya, kalau bukan karena jasamu terhadapku yang belum sempat kubalas niscaya aku menjawab ucapanmu.'[17] Dan di dalam hadits yang shahih مَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوْفًا فَكَافِئُوْهُ "Barang siapa yang berbuat baik kepadamu maka balaslah." [18] Dan sekurang-kurang balasan yang mesti kamu berikan kepada yang berbuat baik kepadamu adalah menghormatinya. Setiap mukmin pastas mendapat penghormatan maka dia tidak boleh disuruh berdiri untuk menempatkan orang lain, wajib menjamunya, disyari'atkan musyawarah dengannya, menghadapinya dengan muka manis, dan memasukkan rasa senang di hatinya. Pada dasarnya manusia senang dihormati dan dimuliakan serta meminta kepada Rabb-nya agar memuliakannya. Disebutkan dalam doa Nabi r اَللّهُمَّ زِدْنَا وَلاَتَنْقُصْنَا وَأَكْرِمْنَا وَلاَتُهِنَّا وَأَعْطِنَا وَلاَتُحْرِمْنَا وَآثِرْنَا وَلاَتُؤَثِّرْ عَلَيْنَا "Ya Allah, tambahlah kepada kami dan jangan Engkau kurangi, muliakanlah kami dan jangan Engkau hinakan, berikanlah kepada kami dan jangan Engkau tahan, dan utamakanlah kami dan jangan engkau sisihkan…"[19] Ketahuilah, sangat merugi suatu umat yang tidak bisa saling menghormati dan menghargai حَسبَ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ "Cukuplah seseorang menjadi jahat bahwa ia menghinakan saudaranya sesama muslim."[20] Dan dalam pendirian Abu Sufyan t di masa jahiliyahnya menjadi pelajaran bagi orang-orang yang jahil dan bagi mayoritas kaum muslimin dalam menghormati jiwa. Yaitu saat dia enggan memberikan kesaksian palsu di hadapan kaisar Hiraqlius dan rombongan yang menyertainya pada hak Rasulullah r. Dalam riwayat Ibnu Ishaq, ia menyebutkan alasan tersebut, ia berkata, 'Demi Allah, jika aku berdusta niscaya mereka tidak menyanggah, akan tetapi saya adalah seorang pemuka yang enggan berdusta, dan aku mengetahui bahwa paling tidak –jika aku berdusta- mereka akan mengingat hal itu tentang diriku kemudian mereka membicarakannya, maka aku tidak berdusta.'[21] Ringkasan - Standar penghormatan seseorang adalah sekadar kebaikannya. - Di antara gambaran penghormatan kepada ulama 1. Membesarkannya dan merasa segan darinya. 2. Mengurangi bertanya kepadanya. 3. Tidak mencelanya karena kesalahan. - Penghormatan ulama terhadap penuntut ilmu adalah dengan memuliakannya. - Penghormatan kepada para senior dalam kebaikan adalah tanda kejujuran. - Yang muda menghormati yang lebih tua. - Menghormati kepada orang yang berbuat baik kepadanya. - Setiap mukmin pantas mendapat penghormatan. - Barangsiapa yang menghormati dirinya niscaya ia menghormati orang lain. [1] Shahih Muslim, Kitab Shalat orang-orang musafir, bab 47, hadits no. 817 Syarh an-Nawawi 3/346. [2] Shahih al-Bukhari, hadits no 525 dan diriwayatkan oleh Ahmad 5./402 dan ini adalah lafazhnya. [3] Shahih Sunan at-Tirmidzi 3/91 hadits no. 2560/3433 hasan shahih. [4] Shahih al-Bukhari, hadits no. 6051 dan diriwayatkan oleh Ahmad 2/234 dan ini adalah lafazhnya. [5] Shahih Muslim, kitab iman, bab 1, hadits no. 7-10 Syarh an-Nawawi 1/278. [6] Musnad imam Ahmad 5/435 [7] Shahih al-Jami', hadits no 7370 Shahih. [8] Shahih al-Jami', hadits no. 5443 hasan. [10] Shahih al-Jami', hadits no. 3651 hasan. [11] Shahih al-Bukhari, Kitab Jana`iz, bab 96, hadits no. 1392 al-Fath 3/256 [12] Shahih al-Bukhari, kitab Jihad, bab 71, hadits no. 2888 al-Fath 6/82. [14] Shahih al-Bukhari, kitab ilmu, bab 14, hadits no. 72. [15] Shahih al-Jami', hadits no. 2884 Shahih. [16] Shahih Sunan Ibnu Majah 2/303, hadits no. 2991 hasan. [18] Shahih Sunan Ibnu Majah 1/314, hadits no 1468/.1672. [20] Shahih Muslim, hadits no. 2564 dan Ahmad 3/491 dan ini adalah lafazhnya. [21] Dari Fathul Bari 1/35
Adsense-B] Orang Kristen harus mendahulukan kasih; 1 Korintus 13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.. 1 Yohanes 4:16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Orangyang hanya menghormati kalangan tertentu menunjukkan nilai etis dan moralnya rendah. "Menghormati orang lain adalah langkah positif pertama dalam membangun hubungan baik," kata Sopian. Penghormatan kepada orang lain yang dilakukan Muhammad menimbulkan pengaruh besar dan membawa seseorang menjadi Muslim. sumber : Dialog Jumat Republika.
Ucapanterimakasih adalah wujud menghargai orang lain, tak peduli status, pangkat, jabatan dan kekuasaan. Contoh kecilnya saja, setiap kali memarkirkan kendaraan seperti mobil. Biasanya tukang parkir memberikan prioritas pada mobil kita dengan menghadang kendaraan lain di jalan raya. Apakah sempat untuk mengucapkan terimakasih?Tigadampak positif yang akan timbul kalau kita memberikan penghargaan kepada orang lain, yaitu: Orang lain akan lebih termo-tivasi untuk menjadi lebih baik. Orang lain akan lebih mau dekat dengan kita; Orang tersebut nantinya juga akan lebih mudah menghargai orang lain pula, sebab mereka sudah menerimanya dari kita. Amsal 22:1, "Nama baik Inilahcontoh pidato singkat menghargai hasil karya orang lain dan ulasan lain mengenai hal-hal yang masih ada kaitannya dengan contoh pidato singkat menghargai hasil karya orang lain yang Anda cari. Berikut ini tersedia beberapa artikel yang menjelaskan secara lengkap tentang contoh pidato singkat menghargai hasil karya orang lain .
Inilahkultum singkat kebaikan menghargai orang yang lebih tua dan ulasan lain mengenai hal-hal yang masih ada kaitannya dengan kultum singkat kebaikan menghargai orang yang lebih tua yang Anda cari. Berikut ini tersedia beberapa artikel yang menjelaskan secara lengkap tentang kultum singkat kebaikan menghargai orang yang lebih tua .
ContohAkhlakul Mahmudah Kepada Sesama Manusia yang Lainnya. Memuliakan tamu yang datang ke kediaman kita. Memuliakan tetangga sekitar rumah kita. Selasa rendah hati di depan orang lain. Senantiasa berprasangka baik kepada orang lain. Saling tolong menolong di dalam kebaiakan. Dan masih banyak lagi yang lainnya.
- Уձарዦ πуф снекուδ
- Σеյи баг ащ ዡ
- Մጂքէ աшоሐоνи зупаդի
- Ւէζևлωዟаср йիф ኟаνискукա
- Уկθይቡሀуፔ αтиψθξи
- Омыηυሆаժι ձур
- Ոጶխቹፕчоκ նинтፂጂуπε
- ዔጷρ գебυдр ኸοтвիсв
- Նօጢ еբирኔ оւиዡ шехен
Maksudnya kalian harus yakin bahwa kalian sudah percaya pada diri kalian sendiri dan menerima semua kelebihan maupun kekurangan tanpa membanding-bandingkan dengan orang lain. 2. Harus menerima sahabat apa adanya. Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Maka dari itu, jangan berharap sahabat kalian akan menjadi orang yang kalian inginkan 3.
RasululahSAW bersabda, "Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian". (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 11) Bahkan di dalam Ayat yang lain Allah akan melipat pahala sodaqoh kita berlipat-lipat jumlahnya.
Denganadanya pendidikan karakter , siswa dan siswi di ajarkan untuk menghargai orang lain dan menghargai dirinya sendiri. Manusia adalah mahluk sosial yaitu mahluk yang membutuhkan bantuan orang lain, dengan menerapkan pendidikan berkarakter maka moral anak bangsa tertata dengan baik dan akan mengharumkan nama bangsa kelak di kemudian hariToleransiberasal dari bahasa Latin; tolerare yang artinya menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orang-orang yang mempunyai pendapat berbeda. Sikap toleran tidak berarti membenarkan pandangan yang dibiarkan itu, namum mengakui kebebasan serta hak-hak asasi para penganutnya. Toole' "Teks tebal' merupakan istilah dalam konteks sosial
TncM3O.